Hasyim: Secara Resmi Beberapa Wartawan Tidak Lagi Sebagai Anggota JNI DPD Barru

    Hasyim: Secara Resmi Beberapa Wartawan Tidak Lagi Sebagai Anggota JNI DPD Barru

    BARRU - Sejumlah wartawan yang pernah tergabung di Perkumpulan DPD JNI Barru menjadi persahabatan dalam mengisi suatu posisi struktur dalam keorganisasian lainnya.

    Wartawan itu yang juga memiliki pekerjaan lain diantaranya: Ajem (ASN), Ir. Samid (Direktur perseroda pelabuhan), Andri (honorer), A. Faisal (LSM), Anci (guru), Borahima (Petugas di Pasar Mangkoso), A. Agus (LSM), Sudi (honor BPBD), sudah dinyatakan resmi Bukan Anggota JNI.

    Menjadi beban ketua DPD JNI Barru Muh. Hasyim Hanis, SE, S.Pd dalam kontribusi bangkitkan DPP dan DPD lainnya di seluruh Indonesia yang dilakukan dalam sistem gotong royong.

    "Kita menganut sistem gotong royong tapi beda di Barru, kontribusi tanggungan saya selaku ketua dan tidak pernah membebani anggota DPD JNI Barru yang pernah tergabung, " ucap Hasyim pada Kamis (16/03/2023).

    Dalam berorganisasi Hak kebebasan diatur Pasal 28E ayat (3) UUD 1945, Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM).

    "Yang sudah di JNI Barru kami ucapkan terima kasih banyak atas kerjasama sebelumnya, berpindah Organisasi itu suatu hak yang diatur dalam UU di Indonesia, jadi bebas untuk memilih wadah untuk berkumpul, "kata Hasyim.

    Ia mengakui, Struktur kepengurusan DPD JNI Barru saat ini masih lengkap mulai dari ketua hingga bidang - bidang.

    "Saat ini yang sudah keluar diganti  oleh pengurus lama hingga ke bidang - bidang. Hingga detik ini masih ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk bergabung di DPD JNI Barru, "tutur Hasyim.

    Ditambahkan, JNI milik seluruh warga negara Indonesia, yang berlegalitas hukum secara lengkap dan punya advokat kantor hukum.

    (JNI)

    barru sulsel
    Rudy kahar

    Rudy kahar

    Artikel Sebelumnya

    Sejumlah Wartawan Di Barru Bukan Lagi Anggota...

    Artikel Berikutnya

    Di Gelar Anggota DPR RI Hasnah Syam, Bupati...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!
    Mengapa Finlandia dan Denmark Lebih Bahagia Daripada Amerika Serikat

    Ikuti Kami